Saturday 26 March 2011

Dua sayap Taubat

Edisi Pertama 1 
Assalammualaikum warahmatullahiwabaraktu 
Dua Sayap Taubat

Jabir bin Abdullah Al-Anshari meriwayatkan kisah hidup seorang pemuda Anshar bernama Tsa'labah Bin Abdul Rahman.Sejak masuk islam ia selalu setia melayani Rasulullah S.A.W dengan cekatan

Suatu ketika Rasulullah S.A.W mengutusnya untuk suatu keperluan.Saat sedang menjalankan tugas tersebut kebetukan ia melewati sebuah rumah milik salah seorang sahabat Anshar.Tiba-tiba secara tak sengaja ia melihat wanita penghuni rumah itu sedang mandi.Serta merta ia ketakutan.Ia sangat khawatir wahyu akan turun kepada nabi saw berkaitan dengan perbuatannya.Maka ia pun segera berlari menjauhi pusat kota.Ketika sampai di pengunungan yg ada di antara kota mekkah dan madinah,ia pun mendakinya

tentu saja Nabi S.A.W merasa kehilangan dan hal itu berlangsung selama empat puluh hari.Hingga akhirnya Allah mengutus jibril untuk menyampaikan wahyu:"wahai Muhammad,sesungguhnya tuhanmu memberikan salam dan berfirman kepadamu yg isinya:"bahwa seorang laki-laki dari umatmu berada di antara pengunungan ini dan telah memohon perlindungan kepada-Ku."

mendengar wahyu tersebut beliau kemudian bersabda:"wahai Umar dan Salman,berangkatlah kalian sekarang dan ajak lah kembali Tsa'labah Bin Abdul Rahman kemari."

keduanya pun segera berangkat menyusuri jalan perbukitan yg ada di Madinah,hingga bertemu dengan pengembala bernama Dzufafah.Umar lalu bertanya,"Apakah engkau tahu seorang pemuda bernama Tsa'labah yg tingglah di antara kawasan pengunungan ini?"

"mungkin yang engkau maksudkan itu adalah seorang yangg lari dari neraka jahannam?"jawab Dzufafah., "dari mana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka jahannam?'tanya Umar lagi."sebab,setiap malam dia keluar kepada kami dari kawasan antara pengunungan itu sambil meletakkan tangannya di atas kepala sambil berkata,"wahai Allah,mengapa tidak engkau cabut saja nyawaku dan engkau binasakan tubuhku,dan tidak membiarkanku untuk mendapat keputusan?"jawab Dzufafa."itulah orang yang sedang kami cari,"jawab umar sigap.

Kemudian,berangkatlah mereka menemui Tsa'labah.ternyata benar,ketika hari menjelang malam,Tsa'labah keluar.Di sekitar lereng pengunungan,mereka segera menemuinya.Umar kemudian menghampiri dan mendekapnya seraya membujuk untuk kembali kepada Rasulullah SAW."wahai Umar,adakah Rasulullah mengetahui dosaku?"kata Tsa'labah."aku tidak tahu,hanya saja kemarin beliau menyebut-nyebut namamu dan kemudian memerintahkanku agar aku dan Salman mencarimu,"jawab Umar."aku mohon engkau tidak membawaku kepada beliau,kecuali bila beliau sedang shalat,"pinta Tsa'labah.

Setelah sampai ke tempat tujuan,Tsa'labah langsung ikut shalat berjamaah bersama Rasulullah S.A.W.Ketika itu Rasulullah S.A.W membaca sejumlah ayat al-Quran.Mendengar bacaan beliau,tiba-tiba ia jatuh pingsan

setelah salam Rasulullah S.A.W “bersabda;”wahai Umar dan Salman,bagaimana dengan Tsa'labah? "Itu dia,ya Rasulullah S.A.W ,”jawab mereka sambil menunjuk ke arah sosok tubuh yang sedang terbaring. Rasulullah S.A.W segera berdiri dan menghampirinya.Beliau menggerak-gerakkannya hingga ia pun siuman kembali. "apa yg menyebabkan engkau pergi dariku?"tanya beliau dengan lembu."dosaku,wahai rasulullah,"jawab tsa'labah."bukankah pernah kutunjukkan kepadamu tentang ayat yg dapat menghapuskan dosa dan kesalahan?Bacalah rabbanaa aatina fid dunyaa hasanah wafil aakhirati hasanah wa qinaa adzaaban naar (ya tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka/Q.S.Al-Baqarah:201),"tuntun Rasulullah."benar wahai Rasulullah.Tapi dosaku terlalu besar,"jawabnya."akan tetapi kalam Allah itu jauh lebih besar lagi,"tegas beliau.

Setelah itu,beliau memerintahkannya pulang.Setiba dirumah ia jatuh sakit selama delapan hari.Mendengar hal itu,Salman pun segera menghadap Rasulullah S.A.W ."wahai Rasulullah,masihkah engkau memikirkan tsa'labah?Ia kini sedang sakit keras,"cerita Salman."mari kita bersama-sama menjenguknya,"ajak beliau

setiba di kediaman Tsa'labah,Rasulullah meletakkan kepala Tsa'labah di pangkuan beliau.Tapi,ia berusaha menggeser kepalanya kembali dari pangkuan beliau."mengapa engkau geser kepalamu dari pangkuanku?"tanya beliau."karena kepala ini penuh dengan dosa,"jawab Tsa'labah murung."apa yg engkau keluhkan?"tanya beliau lagi..'Seperti ada gerumutan semut-semut di antara tulang,daging dan kulitku,"jawab Tsa'labah menahan sakit."apa yg engkau inginkan?"tanya beliau lagi."Ampunan dari tuhanku,"jawab Tsa'labah dengan mantab.

Kemudian turunlah jibril menemui Nabi S.A.W."wahai muhammad,sesungguhnya tuhanku membacakan salam untukmu dan berfirman kepadamu: Andaikata hamba-Ku ini menghadap-Ku dengan membawa kesalahannya sepenuh bumi,aku akan menyambutnya dengan ampunan-Ku sepenuh bumi pula"

Rasulullah S.A.W kemudian memberitahukan wahyu itu kepadanya kepada tsa'labah.Seketika itu juga tsa'labah tepekik gembira dan tidak lama kemudian wafat.

Rasulullah S.A.W langsung memerintahkan para sahabatnya untuk segera memandikan dan mengafani jenazah Tsa'labah.Dan ketika selesai menyalatkannya,beliau berjalan sambil berjingkat-jingkat.

Setelah acara pemakaman,salah seorang sahabat bertanya kepada beliau,"mengapa engkau tadi kami lihat berjalan sambil berjingkat-jingkat?" "demi Dzat yang telah mengutusku dengan benar sebagai nabi,sesungguhnya aku tidak mampu meletakkan telapak kakiku di atas bumi,karena malaikat yang turut melayat Tsa'labah sangatlah banyak"jawab beliau.

Sayap pertama:takut terhadap dosa(sekecil apapun)

Subhananllah!Begitu takutnya terhadap satu dosa(sekali lagi satu dosa),sang sahabat menghukum dirinya sedemikian berat. Hukuman yg membuatnya sakit keras itu belum disudahinya sampai ia mendapat jaminan bahwa ia benar-benar telah diampuni.

Sayap kedua—“optimis akan ampunan Allah S.W.T”

kisah tsa'labah juga mengajarkan taubat tidak bisa terbang dengan hanya satu sayap:”rasa takut(khauf)”.Sebab ia justru akan menjerumuskan kita pada penyesalan berlebihan yg berujung pada keputusasaan.Itu sama saja menganggap Allah S.W.T 'jahat' karena seolah-olah Dia(Allah S.W.T) tidak mau memaafkan.Karena taubat harus terbang bersama sayap yg lain: “harapan(raja')

sebesar apapun dosa yg dilakukan seorang hamba tidak boleh sampai membuatnya lupa bahwa Allah Maha Pengampun dan Penyayang."katakanlah:hai hamba-hambaku yg melampau batas atas diri mereka sendiri,janganlah kalian berputus asa dari rahmat allah.Sesungguhnya allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah yang maha pengampun lagi maha penyanyang."(Q.S.39:53)

sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari allah dan yang salah hanyalah suatu kebodohan hamba-Nya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code